PERBEDAAN JAILBREAKING, ROOTING DAN UNLOCKING
PERBEDAAN JAILBREAKING, ROOTING DAN UNLOCKING
Dibandingkan dengan PC, ponsel dan tablet adalah perangkat yang terkunci. Jailbreaking, rooting, dan unlocking adalah
semua cara untuk melewati batasan dari ponsel dan tablet. Dan kalian dapat melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh produsen dan operator pada perangkat
kalian. Pasti kalian bingung perbedaan
antara jailbreaking, rooting, dan unlocking. Langsung saja simak ulasan kami di
bawah ini:
- Jailbreaking
Jailbreaking adalah proses menghilangkan batasan yang diberlakukan oleh
produsen perangkat. Jailbreaking umumnya dilakukan pada perangkat Apple iOS,
seperti iPhone atau iPad. Jailbreaking menghapus batasan yang diberlakukan
Apple, memungkinkan kalian
untuk menginstal perangkat lunak pihak ketiga dari luar app store.
Beberapa orang mungkin memiliki persepsi bahwa jailbreaking hanya
digunakan untuk pembajakan, tetapi bukan seperti itu. Jailbreaking memungkinkan kalian untuk melakukan hal-hal seperti mengubah
browser default dan lain-lain. Pada dasarnya, jailbreaking memungkinkan kalian menggunakan perangkat lunak yang tidak
disetujui Apple.
Jailbreaking dapat dilakukan pada perangkat lain yang memiliki keterbatasan serupa. Misalnya, sekarang ada
jailbreak Microsoft Surface RT yang memungkinkan kalian untuk menginstal program desktop yang tidak
disetujui sistem Windows. Perusahaan seperti Apple dan Microsoft tidak
ingin kalian melakukan jailbreak untuk melewati batasan perangkat sehingga kalian mengubah program default di iOS atau
menjalankan aplikasi desktop pihak ketiga pada Windows RT.
Untuk melakukan jailbreak, seseorang harus menemukan kerentanan keamanan
yang memungkinkan mereka untuk mengeksploitasi perangkat dan menyiasati
perlindungan yang di lakukan pihak pabrikan.Android memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi pihak ketiga dari
luar google play store jadi tidak perlu di-jailbreak.
Rooting adalah proses mendapatkan akses root ke suatu perangkat. Rooting umumnya dilakukan pada perangkat Android,
tetapi rooting juga dapat terjadi pada perangkat lain yang berbasis Linux,
seperti sistem operasi Symbian Nokia yang sekarang sudah tidak digunakan lagi.
Di Linux dan sistem operasi mirip UNIX lainnya, pengguna root pada
dasarnya sama dengan pengguna Administrator di Windows. Setelah rooting, kalian
dapat memberikan aplikasi tertentu akses ke izin root, memungkinkan mereka
untuk melakukan hampir semua hal yang mereka inginkan ke sistem operasi.
Misalnya, aplikasi dengan izin root dapat menghapus instalasi aplikasi
sistem, menginstal binary sistem tingkat rendah, mencabut izin yang diperlukan aplikasi yang diinstal,
dan melakukan hal-hal lainnya. Rooting menyiasati keamanan Android dan berpotensi menyebabkan masalah
jika pengguna tidak tahu apa yang mereka lakukan.
Pada beberapa perangkat, rooting mungkin perlu dilakukan melalui
eksploitasi keamanan. Sama seperti jailbreaking, pabrikan umumnya tidak ingin kalian me-rooting ponsel atau tablet
kalian.
3.
Bootloader
Android adalah sistem operasi open source, sehingga siapa pun dapat mengambil kode
sumber Android dan membuat versinya sendiri. Ini memungkinkan ROM khusus
seperti Cyanogenmod dapat di gunakan. Ada banyak custom ROM untuk Android mulai yang mendukung beragam
perangkat hingga custom ROM dengan beberapa tambahan
Namun, banyak ponsel Android dengan bootloader yang terkunci. Bootloader
yang dikunci tidak akan mem-boot apa pun kecuali versi Android yang disetujui
pabrikan yang menyertai perangkat. Membuka kunci bootloader memungkinkan kalian menginstal ROM khusus.
Membuka kunci bootloader perangkat mungkin juga memerlukan exploitasi keamanan, beberapa perusahaan seperti HTC dan Motorola
mengizinkan bootloader beberapa perangkat mereka. Membuka kunci boot loader secara teoritis
memungkinkan kalian untuk menginstal sistem operasi non-Android. Sekian ulasan dari
kami semoga bermanfaat.
0 Response to "PERBEDAAN JAILBREAKING, ROOTING DAN UNLOCKING"
Post a Comment