Kata Tugas Partikel Pengertian dan Jenis Kata Tugas
Partikel atau kata tugas
ialah termasuk kategori kata dalam tata bahasa formal bahasa Indonesia yang
berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima sub kelompok:
- preposisi (kata
depan)
- konjungsi (kata
sambung)
- artikula (kata sandang)
- interjeksi (kata seru)
- partikel penegas
1. Preposisi
Preposisi (Bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere,
"menempatkan, tempat") atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina. Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk,
atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan
Penggolongan
Cara penggolongan preposisi bervariasi
tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan
yang dapat digunakan:- Preposisi yang menandai tempat.
Misalnya di, ke, dari.
- Preposisi yang menandai maksud dan
tujuan. Misalnya untuk, guna.
- Preposisi yang menandai waktu.
Misalnya hingga, hampir.
- Preposisi yang menandai sebab.
Misalnya demi, atas.
Di, ke, dari
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah,
contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum
adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana",
"disini", "di tempat", di bawah", "diatas",
"ditengah", "kemana", "kesana",
"kesini", "keatas", "kebawah" yang seharusnya
ditulis "di mana", "di sana", "di sini", "di
tempat", di bawah", "di atas", "di tengah",
"ke mana", "ke sana", "ke sini", "ke
atas", "ke bawah".Perkecualian untuk hal ini adalah:
- kepada
- keluar (sebagai lawan kata "masuk",
untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke
luar")
- kemari
- daripada
Di mana, yang mana
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap
sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya)[1].
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari[1], termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk menerjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata "di mana". Contohnya seperti:[2]:
- di mana → tempat
- Kami ke restoran di mana teman
merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya) Kami ke restoran tempat
teman merayakan pesta ulang tahunnya.
- di mana → dengan
- Acara berikutnya adalah “Kuis
Remaja” di mana Kris Aria sebagai presenternya. (seharusnya) Acara
berikutnya adalah “ Kuis Remaja”dengan Kris Aria sebagai presenternya.
- di mana → yang
- Pemerintah memberi bantuan kepada
korban di mana mereka tertimpa bencana alam. (seharusnya) Pemerintah
memberi bantuan kepada korban yang tertimpa bencana alam.
- di mana → (subklausa)
- Perusahaan itu mengadakan
pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
(seharusnya) Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam pelatihan itu
karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
- yang mana → yang
- Penanggung jawab surat kabar itu
akan dituntut untuk berita yang mana dianggap melecehkan artis itu.
(seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita
yang dianggap melecehkan artis itu.
- yang mana → sehingga/dan
- Koperasi itu harus berjalan dengan
baik yang mana kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
(seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik sehingga kebutuhan
setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
- Wisatawan mancanegara meningkat
terus yang mana negara tujuan wisata pun bertambah. (seharusnya)
Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara tujuan wisata pun makin
bertambah.
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana".
Contoh :
- Di mana ia menginap?
- Kami akan berunding tentang di mana
ia akan menginap.
- Di mana ia menginap, di situ
keluarganya menginap.
- Ia dapat menginap di mana-mana.
Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain.
Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang lain, atau konjungsi dalam bagian yang lain pula.
Fungsi
Fungsi konjungsi menghubungkan :
- Kata
dengan kata.
- Frasa
dengan frasa.
- Klausa
dengan klausa.
- Kalimat
dengan kalimat.
- Paragraf
dengan pragraf (konjungsi antarparagraf dinamakan transisi)
Contoh
Sejumlah kata konjungsi, antara lain:- dan
- atau
- tetapi
- ketika
- seandainya
- supaya
- walaupun
- seperti
- oleh karena
- sehingga
- bahwa
3. Artikula
Artikula atau artikel atau kata sandang
adalah kata yang tidak memiliki arti tapi menjelaskan nomina (= kata benda), contohnya adalah si, sang, dan kaum. Kata sandang
bisa digunakan untuk mendampingi kata benda dasar, nomina yang terbentuk dari verba, pronomina, atau verba pasif.Dalam bahasa Indonesia, artikel memiliki 3 kegunaan.
- Partikel dapat digunakan sebagai
gelar, misalnya sang Raja, sri
Sultan;
- mengacu pada kelompok, misalnya para
pendeta, umat manusia; dan
- untuk menominalkan,
misal si Ali, si terdakwa, dan yang
mulia.
Dalam beberapa bahasa lain, terutama bahasa-bahasa dari kelompok Bahasa Indo-Eropa (seperti Bahasa Inggris, Perancis, dan Belanda) dan Bahasa Semitik (seperti Bahasa Arab dan Ibrani), artikel sangat umum digunakan. Dalam bahasa-bahasa ini, artikel digunakan untuk menunjukkan kepastian (definiteness) dari sebuah nomina (kata benda). Dua tipe artikel yang paling umum adalah artikel pasti (definite article) dan artikel tak pasti (indefinite article).
Artikel pasti
'Artikel pasti (disebut juga
artikel tentu dan artikel takrif) dipakai dalam keadaan dimana nomina
yang dimaksud sudah diketahui oleh pendengar dari konteksnya. Nomina tersebut
sudah diketahui misalnya karena telah disebutkan sebelumnya, atau karena
dijelaskan secara khusus. Contoh artikel khusus adalah the dalam
bahasa Inggris, le, la, l dan les dalam bahasa
Perancis, serta al- dalam bahasa Arab.
Artikel tak pasti
Artikel tak pasti (disebut juga artikel tak tentu dan artikel tak takrif)
dipakai ketika nomina yang dimaksud bukanlah sesuatu yg sudah diketahui oleh
pendengar. Contohnya adalah ketika nomina tersebut baru disebutkan untuk
pertama kali, atau hanya sebuah objek dalam hipotesis, atau ketika si pembicara
hanya membicarakan hal umum tentang benda tersebut. Contohnya adalah a
dan an dalam bahasa Inggris, serta un, une dan des
dalam bahasa Perancis. Bahasa Arab tidak memiliki artikel tak pasti, namun
ketidakpastian (indefiniteness) suatu nomina biasanya diindikasikan
dengan tanwin di akhir kata benda. Nomina plural dalam bahasa Inggris juga tidak
memiliki artikel tak pasti.
Perbedaan Artikel Pasti dan Tidak Pasti
Contoh perbedaan makna yang disebabkan
artikel pasti dan tidak pasti adalah antara kalimatAn apple tastes very good ("Sebuah apel rasanya sangat enak")
dan
The apple tastes very good ("Apel itu rasanya sangat enak").
Pada kalimat pertama, dengan menggunakan artikel tak pasti an, si pembicara menyatakan rasa apel pada umumnya sangat enak, sedangkan pada kalimat kedua, si pembicara hanya merujuk kepada sebuah apel tertentu (yang "itu" saja).
Dalam bahasa Arab, penggunaan atau penghilangan artikel tentu (bahasa Arab: adat at-ta'rif) dapat mengubah bukan hanya makna, tapi juga struktur dari suatu gugusan kata. Contohnya, بيت جميل (baitun jamiil) hanyalah sebuah frasa (bukan kalimat) nominal yang berarti "rumah cantik". Sedangkan البيت جميل (al-baitu jamiil) adalah sebuah kalimat berpredikat yang berarti "rumah (ini/itu) cantik".
Artikel lain
Selain dua tipe ini terdapat beberapa tipe
artikel lain yang lebih tidak umum, yaitu artikel partitif dan artikel
negatif. Artikel partitif digunakan dengan nomina] tak terhitung (uncountable noun), untuk menunjukkan sejumlah atau sebagian
dari nomina tersebut.Artikel pasti dan tak pasti umumnya hanya dijumpai pada sebagian Bahasa-bahasa Indo-Eropa (misal bahasa Inggris, Perancis, Belanda, Jerman) dan Semitik (bahasa Arab dan Ibrani). Sebagian bahasa-bahasa Indo-Eropa juga tidak memiliki artikel, seperti misalnya bahasa Latin dan bahasa Sanskerta. Bahasa Indonesia, Melayu, bahasa-bahasa Cina (termasuk Mandarin), dan bahasa Jepang juga tidak memiliki artikel pasti dan tak pasti.
4. Interjeksi
Interjeksi atau kata seru
adalah kata yang mengungkapkan perasaan dan maksud seseorang, misalnya ah dan aduh,
atau melambangkan tiruan bunyi, misalnya meong. Bentuk ini biasanya tak
dapat diberi afiks dan tidak memiliki dukungan sintaksis dengan bentuk lain.
5. Partikel penegas
Partikel penegas meliputi kata yang
tidak tertakluk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur
yang diiringinya. Dalam bahasa Indonesia, ada empat partikel penegas, yaitu -kah,
-lah, -tah, dan pun. Tiga yang pertama adalah klitik
sedangkan yang keempat tidak.
-kah
Dipakai dalam kalimat interogatif dan berfungsi
menegaskan.
- Mengubah
kalimat deklaratif menjadi kalimat interogatif: Diakah yang akan
datang?
- Bersifat
manasuka dalam kalimat interogatif yang telah memiliki kata tanya seperti apa,
di mana, dan bagaimana: Apakah ayahmu sudah datang?
- Memperjelas
kalimat interogatif yang tidak memiliki kata tanya: Akan datangkah dia
nanti malam?
-lah
Dipakai dalam kalimat imperatif atau deklaratif.
- Menghaluskan
sedikit nada perintah kalimat imperatif: Pergilah sekarang, sebelum
hujan turun!
- Memberikan
ketegasan yang lebih keras dalam kalimat deklaratif: Dari ceritamu,
jelaslah kamu yang salah.
-tah
Dipakai dalam kalimat interogatif. Bersifat retoris:
penanya tidak berharap mendapat jawaban dan seolah hanya bertanya pada diri
sendiri. Partikel -tah banyak digunakan dalam sastra lama tapi kini tak banyak
dipakai lagi.
Contoh: Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?
pun
Dipakai dalam kalimat deklaratif.
- Mengeraskan
arti kata yang diiringinya: Mereka pun akhirnya setuju dengan usul kami.
- Menandakan
perbuatan atau proses mulai berlaku atau terjadi jika dipakai bersama -lah:
Tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasnya.
0 Response to "Kata Tugas Partikel Pengertian dan Jenis Kata Tugas "
Post a Comment